Selasa, 17 Maret 2015

PSIKOTERAPI TUGAS I (Artikel 3)

PSIKOTERAPI TUGAS I (Artikel 3)

Menurut Mappiare ada sejumlah perbedaan psikoterapi dan konseling yang dikemukakan sebagai berikut:
1. Konseling merupakan bagian dari psikoterapi. Psikoterapi merupakan bagian yang lebih
luas dari pada konseling.
2. Konseling lebih mengarah pada penyebab atau awal masalah. Selanjutnya konseling lebih
mengarah pada pengembangan-pendidikan-pencegahan. Berbeda dengan psikoterapi yang
mengarah penyembuhan-penyesuaian-penyembuhan.
3. Dasar konseling adalah filsafat manusia. Dasar dari psikoterapi adalah perbedaan individual dengan dasar-dasar psikologi kepribadian dan psikopatologi. Pada perkembangan selanjutnya konseling juga memanfaatkan perkembangan teori-teori
kepribadian dalam konteks ilmu perilaku.
4. Dijelaskan oleh Narayana Rao bahwa tujuan antara konseling dan psikoterapi sama, namun keduanya berbeda dalam proses pencapaiannya. Psikoterapi mencapainya dengan cara ‘pembedahan’ psikis dan pembedahan otak. Proses konseling lebih mengarah pada identifikasi dan kekuatan-kekuatan positif yang dimiliki klien, agar klien lebih maksimal dalam kehidupannya.

Penjelasan Terhadap Mental Illness
Biological
Penyebab secara biological adalah keturunan, lalu ada jasmaniah, beberapa penyidik berpendapat bentuk tubuh seseorang berhubungan dengan gangguan jiwa tertentu. Tempramen , orang yang terlalu peka/sensitif biasanya mempunyai masalah kejiwaan dan ketegangan yang memiliki kecenderungan mengalami gangguan jiwa. Yang terakhir penyakit dan cedera tubuh, penyakit tertentu misalnya penyakit jantung, kanker dan lain sebagainya mungkin menyebabkan seseorang menjadi murung dan sedih. Demikian pula cedera/cacat tubuh tertentu dapat menyebabkan rasa rendah diri.

Psychological
Bermacam pengalaman frustasi, kegagalan dan keberhasilan yang dialami akan mewarnai sikap, kebiasaan dan sifatnya kemudian haru. Hidup seorang manusia dapat dibagi atas 7 masa dan pada masa tertentu dapat mendukung terjadinya gangguan jiwa.
- Masa bayi
- Masa anak pra sekolah (2-7 tahun)
- Masa anak sekolah
- Masa remaja
- Masa dewasa muda
- Masa dewasa tua
- Masa tua

Sosiological
Kebudayaan secara teknis adalah ide atau tingkah laku yang dapat dilihat maupun yang tidak terlihat. Faktor budaya bukan merupakan penyebab langsung menimbulkan gangguan jiwa. Biasanya terbatas menentukan "warna" gejala-gejala. Di samping mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kepribadian seseorang misalnya melalui aturan-aturan kebiasaan yang berlaku dalam kebudayaan tersebut.
Menurut Santrock berikut ini adalah beberapa faktor kebudayaan:
- Cara membesarkan anak
- Sistem nilai
- Kepincangan antara keinginan dengan kenyataan yang ada
- Ketengangan akibat faktor ekonomi dan kemajuan teknologi
- perpindahan kesatuan keluarga
- Masalah golongan minoritas 

Philosophic
Gangguan jiwa atau mental illness adalah kesulitan yang harus dihadapi oleh seseorang karena hubungannya dengan orang lain, kesulitan karena persepsinya tentang kehidupan dan sikapnya terhadap dirinya sendiri. Gangguan jiwa adalah gangguan dalam cara berpikir (cognitive), kemauan (volition), emosi (affective) dan tindakan (psychomotor)

Bentuk-bentuk Terapi
Terapi Supportive
Terapi Supportive adalah bentuk terapi alternatif yang mempunyai tujuan untuk menolong pasien untuk beradaptasi dengan baik terhadap suatu masalah yang dihadapi dan untuk mendapatkan suatu kenyamanan hidup terhadap gangguan psikisnya. Tetapi Supportive menawarkan dukungan kepada pasien oleh seorang tokoh yang berkuasa selama periode penyakit, kekacauan atau dekompensasi sementara. Pendekatan ini mempunyai tujuan untuk memulihkan dan memperkuat pertahanan pasien dan mengintegritaskan kapasitas yang terganggu. Cara ini memberikan suatu periode penerimaan dan ketergantungan bagi pasien yang membutuhkan bantuan untuk menghadapi rasa bersalah, malu dan kecemasan dalam menghadapi frustasi atau tekanan eksternal yang mungkin terlalu kuat untuk dihadapi.

Tetapi Reeducative
Terapi Reeducative untuk mencapai pengertian tentang konflik-konflik yang letaknya lebih banyak di alam sadar, dengan usaha berencana untuk menyesuaikan diri, memodifikasi tujuan dan membangkitkan serta menggunakan potensi-potensi kreatif yang ada

Terapi Reconstructive
Terapi Reconstructive adalah terapi untuk menyelami alam tidak sadar melalui teknik seperti asosiasi bebas, interpretasi mimpi, analisis daripada transferensi. Terapi ini untuk mencapai pengertian tentang konflik-konflik yang kerjanya di alam tidak sadar, dengan usaha untuk mendapatkan perubahan yang luar daripada struktur kepribadian dan penghiasan pertumbuhan kepribadian dengan pengembangan potensi penyesuaian diri yang baru. 

Sumber:

PSIKOTERAPI TUGAS I (Artikel 2)

PSIKOTERAPI TUGAS I (Artikel 2)

Perbedaan Psikoterapi dan Konseling
Perbedaan Psikoterapi dan Konseling disimpulkan oleh Pallone dan Pettersone yang dikutip oleh Thompson dan Rudoplh adalah sebagai berikut:

Konseling:
1. Sebutan untuk yang datang ke konseling adalah klien
2. Untuk gangguan yang kurang serius 
3. Masalah yang dihadapi adalah masalah jabatan dan pendidikan
4. Konseling berhubungan dengan pencegahan
5. Lingkunagnnya adalah pendidikan dan non medis
6. Berhubungan dengan kesadaran
7. Menggunakan metode pendidikan

Psikoterapi:
1. Sebutan untuk yang datang untuk psikoterapi adalah pasien
2. Untuk gangguan yang serius
3. Masalah yang dihadapi adalah masalah kepribadian dan pengambilan keputusan
4. Psikoterapi berhubungan dengan penyembuhan
5. Lingkungannya adalah lingkungan medis
6. Berhubungan dengan ketidak sasaran
7. Menggunakan metode penyembuhan 

Pendekatan Terhadap Mental Illness
1. Pendekatan Client Centered
Pendekatan Client Centered dikemukakan oleh Carl Rogers yang menurutnya klien harus menentukan arah pembicaraan dan sesi. Rogers juga berasumsi bahwa keputusan klien tidak hanya membuat mereka akan mencapai kebahagiaan, namun juga membuat mereka menjadi orang yang baik dan beradab. Klien itu sendiri yang nantinya akan bertanggung jawab terhadap keputusan apa yang mereka ambil.
2. Pendekatan Psikoanalisis
Pendekatan psikoanalisis dikemukakan oleh Sigmund Freud. Freud percaya bahwa berbagai bentuk psikopatologi diakibatkan oleh dorongan yang kuat, yang mengawali tahap perkembangan konflik yang tidak disadari terkait dengan tahap perkembangan psikoseksual tertentu. Freud berasumsi bahwa penyebab lingkungan dari masalah histerikal para pasiennya adalah penyiksaan seksual yang terjadi pada masa kanak-kanak. Dalam pendekatan psikoanalisis terdapat teknik teknik utama, yaitu: asosiasi bebas, asosiai mimpi, interpretasi dan analisis transferensi.
3. Pendekatan Kognitif 
Pendekatan kognitif berfokus pada bagaimana manusia menyusun berbagai pengalaman mereka, bagaimana mereka membuat pengalaman-pengalaman tersebut jadi masuk akal, dan bagaimana mereka menghubungkan berbagai pengalaman masa kini dengan pengalaman masa lalu yang disimpan dalam memori.

Bentuk Utama Terapi
1. Terapi Gestalt 
Terapi Gestalt menunjukkan bagaimana klien bisa dengan mudah lari dari saat sekarang dan memasuki masa lampau atau masa depan. 
2. Terapi Analisis Transaksional
Terapi Analisis Transaksional membatu klien dalam membuat keputusan-keputusan yang baru yang menyangkut tingkah lakunya sekarang dan arah hidupnya.
3. Terapi Tingkah Laku
Terapi Tingkah Laku menerapkan aneka ragam teknik dan prosedur yang berakar dari teori tentang belajar

Sumber:
Prof. Dr. Singgih O. Gunarsa, Konseling dan Psikoterapi 2004, Jakarta. PT BPK Gunung Mulia. 

PSIKOTERAPI TUGAS I (Artikel 1)

PSIKOTERAPI TUGAS I (Artikel 1)

Pengertian Psikoterapi
Psikoterapi berasal dari 2 kata Yunani yaitu "psyche" yang berarti "mind" atau jiwa, Dan "therapy" yang berarti merawat atau mengasuh. Jadi Psikoterapi adalah "perawatan terhadap aspek kejiwaan seseorang".

Tujuan Psikoterapi 
Adapun tujuan dari Psikoterapi dari beberapa pendekatan, adalah:
1. Menurut pendekatan Psikodinamik
Menurut Ivey, et al, tujuan psikoterapi menurut pendekatan psikodinamik adalah membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. Rekonstruksi kepribadiannya di lakukan terhadap kejadian-kejadian yang sudah lewat dan menyusun sintesis yang baru dari konflik-konflik yang lama.
2. Menurut pendekatan Psikoanalisis 
Menurut Corey, pendekatan psikoanalisis dirumuskan sebagai: membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. Membantu klien dalam menghidupkan kembali pengalaman-pengalaman yang sudah lewat dan bekerja melalui konflik-konflik yang di tekankan melalui pemahaman intelektual.
3. Menurut pendekatan Rogerian
Terpusat pada pemahaman  Ivey et aI: untuk memberikan jalan terhadap potensi yang dimiliki seseorang untuk menemukan sendiri arahnya secara wajar dan menemukan dirinya sendiri yang nyata atau yang ideal dan mengeskplorasi emosi yang majemuk serta memberikan jalan bagi pertumbuhan dirinya yang unik.
4. Menurut pendekatan Behavioristik
Untuk menghilangkan kesalahan dalam belajar dan berprilaku dan untuk mengganti dengan pola-pola perilaku yang lebih bisa menyesuaikan.
5. Menurut teknik Dan metode Gestalt
Agar seseorang lebih menyadari mengenai kehidupannya dan bertanggung jawab terhadap arah kehidupan seseorang.

Unsur Psikoterapi
Adapun unsur dari psikoterapi adalah sebagai berikut:
1. Segi proses, berupa interaksi antar dua pihak, formal, profesional, legal, dan menganut kode etik psikoterapi.
2. Segi tujuan, untuk mengubah segi psikologis seseorang, mengatasi masalah psikologis atau meningkatkan potensi dan psikologis klien.
3. Segi tindakan, seorang psikoterapis melakukan tindakan terapi berdasarkan ilmu psikologis moderen yang sudah teruji keefektifannya.

Sumber: 
Prof. Dr. Singgih O. Gunarsa, Konseling dan Psikoterapi 2004, Jakarta. PT BPK Gunung Mulia.